BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Matematika merupakan mata pelajaran
yang diajarkan di semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA bahkan
sampai Perguruan Tinggi. Ilmu matematika juga selalu diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, matematika juga digunakan sebagai dasar perluasan dari
ilmu pengetahuan lain.
Matematika yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar
salah satunya adalah mempelajari persen dan perbandingan. Sejak di pendidikan
dasar, kita telah diajarkan persen dan perbandingan dengan tujuan siswa dapat
menghitung persentase dari hal-hal di sekitarnya dan menghitung sesuatu melalui
perbandingan. Persentase ini
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk membandingkan hal yang tidak
sama angkanya. Siswa juga diajarkan bagaimana mengubah pecahan biasa maupun
desimal ke dalam bentuk persen dan sebaliknya serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya menghitung diskon. Selain itu, dalam kegiatan
sehari-hari sering kita temui adanya perbandingan antara dua besaran yang berbeda.
Sebagai contoh: Jumlah siswa wanita 2 kali dari jumlah siswa laki-laki, jarak
kota A setengah kali jarak kota B, dsb maka diharapkan siswa dapat memahaminya
melalui materi perbandingan yang telah diajarkan sejak SD.
B. Rumusan
Masalah
1.
Mengapa
diajarkan materi persen dan perbandingan di pendidikan dasar?
2.
Bagaimana
cara mengubah persen menjadi bentuk pecahan biasa dan desimal ataupun
sebaliknya?
3.
Bagaimana
menerapan penggunaan persen dan perbandingan dalam kehidupan sehari-hari?
4.
Bagaimana
cara menghitung jarak dan skala yang merupakan penerapan penggunaan
perbandingan?
C. Tujuan
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah kajian materi matematika pendidikan dasar.
2. Untuk
mengetahui cara mengubah persen menjadi bentuk pecahan biasa dan desimal ataupun
sebaliknya.
3. Untuk
mengetahui penerapan penggunaan persen dan perbandingan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Untuk
mengetahui cara menghitung jarak dan skala yang merupakan penerapan penggunaan
perbandingan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Persen
Persen
secara harfiah memiliki arti "per 100 bagian". Merupakan sebuah angka atau perbandingan atau juga rasio
yang digunakan untuk menyatakan pecahan dari seratus.
Meski begitu, sebenarnya persentase merupakan perbandingan suatu bagian
terhadap keseluruhannya, yang telah dibagi menjadi seratus bagian. Istilah ini
sangat penting untuk dimengerti, karena istilah ini sangat sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Anda perlu mengerti bagaimana cara menghitung
persen agar Anda dapat memahami istilah ini dengan sebaik-baiknya. Persentase dilambangkan dengan tanda “%”. Persentase ini
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk membandingkan hal yang tidak
sama angkanya.
Misalkan
Anda membeli kue dari toko dan dibagi menjadi 100 potong. Jika Anda memakan 5
potong, maka bisa disebutkan bahwa Anda memakan 5 persen dari kue tersebut.
Dengan istilah teknis, persentase itu menyatakan rasio sebuah pecahan terhadap
keseluruhannya. Dengan kata lain, untuk menghitung persen, Anda perlu
menghitung proporsi dari sebuah bagian terhadap keseluruhannya, yang dibagi
menjadi seratus bagian.
Rumus
Menghitung Persen
Hanya
kata-kata tidaklah cukup untuk menjelaskan persoalan matematika. Konsep
matematika lebih mudah dijelaskan dengan menggunakan persamaan dan rumus. Rumus
untuk menghitung persen antara lain:
Persentase (%) = (bagian/seluruh) x
100
Menggunakan
rumus diatas, Anda dapat
mengubah rasio atau pecahan apapun menjadi persentase. Pada dasarnya,
mengalikan rasio atau pecahan apapun dengan 100 akan menghasilkan persentase.
Rumus yang sama dapat digunakan untuk menghitung pecahan dari nilai persentase
yang diketahui.
Misalnya, 80% dari 200 adalah 80/100 x
200 = 160
Contoh
perhitungan persen:
1.
Botol berisi 150 ml air, kemudian
ditambahkan 30 ml air. Berapa persen kenaikan volume air?
Jawab:
Berdasarkan rumus diatas, “bagian” disini adalah 30 ml, yang ditambahkan
ke 150 ml air.
Persentase (%) =
(bagian/seluruh) x 100
= (30 ml / 150 ml) x 100
= 20%
a.
Mengubah
persen ke dalam bentuk pecahan dan desimal
Langkah-langkah mengubah persen ke bentuk pecahan
biasa:
1.
Ubahlah
ke bentuk per 100.
2.
Sederhanakanlah
dengan membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama.
Langkah-langkah mengubah persen
ke bentuk desimal:
1.
Ubahlah
ke bentuk per 100.
2.
Ubah
ke bentuk desimal.
Contoh
soal:
Ubahlah
75% ke dalam bentuk pecahan biasa dan
desimal !
Jawab:
·
Mengubah ke bentuk pecahan biasa
75% = 75/100
= 75/100 : 25/25
= 3/4
·
Mengubah ke bentuk pecahan biasa
75% = 75/100
= 0.75
b.
Mengubah
pecahan biasa ke dalam bentuk persen
Langkah-langkah mengubah pecahan biasa ke bentuk
persen:
1.
Agar
menjadi persen, ubahlah penyebut menjadi 100 (karena % = /100 )
Dengan
cara mengalikan penyebut dengan angka tertentu.
2.
Kalikan
juga pembilang dengan angka yang sama.
3.
Maka
akan didapatkan angka “.../100” atau sama artinya dengan ...%
Contoh
soal:
Ubahlah 4/5 ke dalam bentuk persen !
Jawab:
4/5 = 4/5 x 20/20
= 80/100
= 80 %
c.
Mengubah
desimal ke dalam bentuk persen
Langkah-langkah mengubah desimal ke bentuk
persen:
1.
Ubahlah ke bentuk pecahan biasa.
2.
Agar
menjadi persen, ubahlah penyebut menjadi 100 (karena % = /100)
Dengan
cara mengalikan penyebut dengan angka tertentu.
3.
Kalikan
juga pembilang dengan angka yang sama.
4.
Maka
akan didapatkan angka “ .../100” atau sama artinya dengan ...%
Contoh
soal:
Ubahlah 0.2 ke dalam bentuk persen !
Jawab:
0.2 = 2/10
= 2/10 x 10/10
= 20/100 = 20%
d.
Penerapan
penggunaan persen dalam kehidupan sehari-hari
Misalnya adalah menghitung diskon
Contoh soal:
Ani
membeli baju seharga Rp. 30.000 ternyata baju tersebut mendapat diskon 5%. Berapa harga baju yang harus dibayar Ani ?
Jawab:
Diskon = 5% x Rp. 30.000
= 5/100 x Rp. 30.000
= Rp. 1.500
Harga baju = harga sebenarnya - diskon
= Rp. 30.000 – Rp. 1.500
= Rp. 28.500
Jadi harga baju yang harus
dibayar Ani adalah Rp. 28.500,-
B.
Perbandingan
(Rasio)
Dalam kegiatan sehari-hari sering kita temui adanya
perbandingan antara dua besaran yang berbeda. Sebagai contoh: Jumlah siswa
wanita 2 kali dari jumlah siswa laki-laki, jarak kota A setengah kali jarak
kota B, dsb.
Perbandingan
suatu besaran terhadap besaran lain ditulis :
a : b atau a/b dibaca a
berbanding b.
a/b = c/d maka a x d = c x b
mencari
a jika b diketahui a maka a = c/d x bmencari b jika a diketahui b maka b = d/c x a
Mencari nilai perbandingan jika jumlahnya diketahui (a +
b)
a : b = c : d
jika (a + b) diketahui, maka
a = c/c+d x (a+b) ; b = d/c+d x (a+b)
Mencari nilai perbandingan jika selisihnya diketahui (a -
b)
jika (a - b) diketahui, maka
a = c/c-d x (a-b) ; b = d/c-d x (a-b)
Contoh soal perbandingan:
1. Banyak siswa di suatu kelas SD adalah 50 siswa, yang terdiri dari 30 siswa
laki-laki. Berapa perbandingan banyaknya siswa laki-laki terhadap siswa
perempuan?
Jawab:
jumlah siswa = 50
jumlah siswa laki-laki = 30
jumlah siswa perempuan = 50 – 30 = 20
Perbandingan siswa laki-laki dengan siswa
perempuan = 30 : 20 = 3 : 2
2.
Jumlah Uang Adi dan Dona adalah Rp. 1.000.000,- Jika perbandingan uang Adi
dan Dona adalah 4 : 6, berapa jumlah uang masing-masing?
Jawab:
Dengan menggunakan
rumus: a = c/c+d x (a+b) ; b = d/c+d x (a+b) maka:
Jumlah
uang Adi = 4/4+6 x Rp.
1.000.000,-
= 4/10 x Rp.
1.000.000 = Rp. 400.000,-
Jumlah
uang Dona = 6/4+6 x Rp.
1.000.000,-
= 6/10 x Rp.
1.000.000 = Rp. 600.000,-
3.
Perbandingan umur Budi dengan ayahnya adalah 2 : 5 . Jika selisih umur keduanya
30 tahun, berapa umur Budi dan ayahnya?
Jawab:
Dengan menggunakan rumus: a = c/c-d x (a-b) ; b = d/c-d x (a-b) maka:
Umur
Budi : 2/5-2 x 30 = 2/3 x 30 =
20 tahun
Umur
Ayah: 5/5-2 x 30 = 5/3 x 30 =
50 tahun
Perhitungan lain yang menggunakan perbandingan:
Perhitungan lain yang menggunakan
perbandingan adalah menghitung jarak dan skala
a.
Jarak
Jarak = kecepatan x waktu atau s = v x t
Waktu = jarak/kecepatan atau t
= s/v
Kecepatan = jarak/waktu atau v = s/t
biasanya jarak dinyatakan dalam s, waktu
dalam t dan kecepatan dalam v.
Contoh perhitungan jarak:
1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam. Berapa jarak
yang ditempuh dalam waktu 3 jam 15 menit?
Penyelesaian:
Diketahui: v = 80 km/jam
t = 3 jam 15 menit = 195/60 jam
Ditanya : s =...?
Jawab:
s = v x t
s = 80 km/jam x 195/60 jam
=
260 km
2. Jarak dari suatu kota ke kota lain 210 km. Amir berangkat dari rumahnya
pukul 20.00 WIB dengan kecepatan mobilnya rata-rata 70 km/jam. Jam berapa Amir
tiba di tempat ?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 210 km
v
= 70 km/jam
Ditanya:
t = ...?
Jawab:
t
= s/v
t = 210/70 = 3
jam
Berangkat pukul 20.00 WIB, maka akan tiba di
tempat pukul 20.00 + 3 jam = 23.00 WIB
3.
Selama 3 jam 30 menit seorang pengendara mobil dapat menempuh jarak 350 km Berapa
kecepatan rata-rata mobil yang dikendarainya?
Penyelesaian:
Diketahui:
t = 3 jam 30 menit = 210/60 jam
s
= 350 km
Ditanya:
v = ...?
Jawab:
v = s/t
v = 350 : 210/60 = 100
km/jam
b.
Skala
Skala adalah perbandingan jarak atau ukuran
pada gambar atau peta dengan jarak yang sebenarnya.
Skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya
contoh: skala 1 : 2.000 maka 1 cm pada peta mewakili 2.000 cm pada
ukuran yg sebenarnya.
Contoh perhitungan skala:
1.
Jarak kota A ke kota B adalah 200 km. Jarak pada peta 10 cm. Berapakah
skalanya?
Jawab:
Skala
= jarak pada peta/jarak sebenarnya
= 10 cm/200 km
= 10 cm/20.000.000 cm
=
1 : 2.000.000
2.
Jarak kota A ke kota B pada peta 5 cm dengan skala 1: 500.000. Berapakah
jarak sesungguhnya?
Jawab:
Skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya
maka jarak sebenarnya = jarak pada peta/skala
= 5/1 : 500.000
= 5 cm x 500.000 cm
= 2500.000 cm
= 250 km
3.
Seorang drafter membuat peta jalan yang panjangnya 100 km dengan skala
1:200.000. Berapa jarak jalan tersebut pada peta?
Jawab:
Skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya
maka jarak
pada peta = jarak sebenarnya x skala
jarak pada peta = 100 km x 1/200.000 cm
= 10.000.000 cm/200.000 cm
= 50 cm
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di
atas, penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1.
Persen secara harfiah memiliki arti
"per 100 bagian".
Merupakan sebuah angka atau perbandingan atau juga rasio yang digunakan untuk
menyatakan pecahan dari seratus. Persentase dilambangkan dengan tanda “%”.
2.
Rumus untuk menghitung persen antara
lain: Persentase (%) = (bagian/ seluruh) x 100.
3.
Langkah-langkah mengubah persen ke bentuk pecahan
biasa yaitu, yang pertama ubahlah
ke bentuk per 100, selanjutnya sederhanakanlah dengan membagi pembilang dan
penyebut dengan angka yang sama.
4.
Langkah-langkah mengubah persen ke bentuk desimal
yaitu, yang pertama ubahlah ke
bentuk per 100, kemudian ubah ke bentuk desimal.
5.
Langkah-langkah mengubah pecahan biasa ke bentuk
persen yaitu, yang pertama ubahlah
penyebut menjadi 100 (karena % = /100) dengan cara
mengalikan penyebut dengan angka tertentu, kemudian kalikan juga pembilang dengan angka yang sama. Maka akan didapatkan angka “ .../100” atau sama artinya dengan ...%.
6.
Langkah-langkah mengubah desimal ke bentuk persen
yaitu, yang pertama ubahlah ke bentuk pecahan biasa, selanjutnya langkahnya
sama dengan mengubah pecahan biasa ke bentuk persen.
7.
Penerapan penggunaan persen dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya adalah menghitung diskon.
8.
Perbandingan
suatu besaran terhadap besaran lain ditulis
a : b atau a/b dibaca a
berbanding b.
9.
Mencari
nilai perbandingan jika jumlahnya diketahui (a + b) maka a = c/c+d x (a+b) ; b = d/c+d x (a+b)
10.
Mencari
nilai perbandingan jika selisihnya diketahui (a - b) maka a = c/c-d x (a-b) ; b = d/c-d x (a-b)
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, penulis
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Dalam menyampaikan mata pelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar
perlu adanya pendekatan terhadap siswa.
2.
Memberikan contoh secara real sebagai penerapan yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari sangat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang
disampaikan.
3.
Menggunakan alat peraga untuk mempermudah penyampaian meteri juga sangat
membantu siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan.
4.
Perlu adanya kesabaran dan ketelatenan dalam mengajarkan siswa pendidikan
dasar.
terimakasih atas ilmunya
BalasHapus